5 Orang Tua Bentuk Tim Esport CS-GO – Silver Snipers
Ketika bicara soal esport, yang muncul pertama kali di pikiran kita tentu saja adalah kumpulan anak muda berumur 17 hingga 25 yang ahli dalam satu game saling berkompetisi menjadi juara di suatu turnamen. Tak pernah terlintas di pikiran kita jika orang tua akan tampil di arena “olahraga” digital seperti ini. Bahkan banyak dari orang tua belum tahu akan keberadaan esport dan mayoritas bakal mempertanyakan “ngapain orang main game komputer dijadiin olahraga dan ditonton banyak orang?” apabila dijelaskan.
Hal tersebut tak berlaku untuk tim esport Counter Strike: Global Offensive satu ini. Silver Snipers merupakan tim asal Swedia yang diisi oleh 5 lansia dengan umur bervariasi dari 63 hingga 81.
Silver Snipers diisi dengan roster dengan nama kocak mulai dari Abbe ‘BirDie’ Drakborg, Monica ‘Teen Slayer’ Idenfors, Wanja ‘Knitting Knight’ Godange, Bertil ‘Berra-Bang’ Englund, dan Olivind ‘Windy’ Toverud.
Para orang tua ini tak bermain begitu lama dengan game ini, dan juga stats yang dimiliki masing-masing pemain tergolong memalukan untuk tim esport (KDA terbesar dimiliki Knitting Knight sebesar 0.54). Akan tetapi mereka begitu berambisi dengan karir esport ini hingga merekrut Tommy ‘ Potti’ Ingermarrson sebagai pelatih tim. Potti sebelumnya menjadi pemain penting dari Ninjas in Pyjamas di awal tahun 2000-an.
Silver Snipers telah tampil di Dreamhack Winter minggu lalu. Dan sayangnya mereka tak berhasil menangkan satu game pun. Meskipun kalah dibantai, mereka ungkap merasa puas kehadiran mereka diapresiasi di komunitas gaming. Pembentukan tim ini tak begitu fokus untuk mengicar juara, namun lebih untuk menunjukkan jika gaming tak terbatas untuk anak muda saja. Selain itu Counter Strike telah membantu mereka menaikkan percaya diri sekaligus menjadi olahraga mental bagi mereka. Jika ada satu hal yang bisa kita pelajari dari tim ini, tak pernah ada waktu terlambat untuk lakukan sesuatu yang memang kamu ingin lakukan.
Source: Imgur