6 Game MOBA Third-Person Shooter Yang Menjadi “Sequel” Paragon_1
Ada yang masih ingat Paragon (2016)? Game MOBA Third Person Shooter milik Epic Games dengan komunitas yang kuat dan stabil ini sempat booming karena konsep MOBA yang berani untuk tampil beda. Penulis terkejut akan keputusan Epic Games mematikan game MOBA sebagus ini hanya karena ingin fokus pada pengembangan Fortnite (2017).
Apa itu Paragon? Apa yang membedakannya dari MOBA lainnya?
Paragon merupakan game MOBA yang dirilis di tahun 2016 yang berani menawarkan pengalaman MOBA dengan Third Person-Shooter (seperti SMITE (2014), salah satu MOBA Third Person) dengan gameplay yang lebih imersif serta grafis yang lebih realistis dan memukau. Penulis cukup terkesima dengan penggunaan tekstur di environment serta desain hero di Paragon yang cukup segar dimasanya.
Penulis sempat mengira MOBA ini bisa cenderung menjadi shooter dikarenakan menggunakan sudut pandang orang ketiga, tapi nyatanya Paragon benar-benar seperti MOBA pada umumnya. Kelebihannya dari MOBA lainnya adalah kalian hanya perlu mengandalkan build item yang tidak terlalu sulit, yakni terdiri dari 3 Status Utama dan 3 Deck yang berisikan beberapa kartu untuk meningkatkan pasif, ability power serta status hero kamu.
Ini membuat gameplay yang ditawarkan mengandalkan kemampuan murni dari kalian bagaimana menguasai map serta hero yang dimainkan. Menurut penulis akan sangat terasa dari segi kompetitifnya bila Paragon menjadi salah satu cabang Esports.
Masa kejayaan Paragon berakhir begitu saja dengan keputusan Epic Games mematikan game ini dikarenakan berfokus pada pengembangan Fortnite (2017). Epic Games juga merilis asset-asset ini di Marketplace Unreal Engine mereka secara gratis dan terdapat banyak project dari fans dan developer yang mendukung untuk diadakannya game ini kembali dengan beberapa judul seperti di bagan berikut.
Dapat dipastikan hanya 6 judul inilah yang merupakan game MOBA baru yang dibuat dengan menggunakan asset Paragon yang dirilis di marketplace Unreal Engine. Dari 6 judul tersebut, 4 judul diantaranya terlihat menjanjikan baik dalam pengembangannya maupun gameplay yang ditawarkan. 4 judul tersebut terdiri dari Predecessors, Fault, Overprime dan Project CORE.
Daftar isi
1. Predecessors (2020/Close Alpha Only)
Judul yang pertama kali dirilis dari ‘sequel’ Paragon ini diketahui merupakan adaptasi yang paling mendekati kemiripannya dengan Paragon. Hal ini didukung dengan kualitas efek suara seperti efek pukulan, efek recall dan lainnya yang cukup renyah dan mirip dengan pendahulunya.
Penulis merasa Predecessor masih menjadi yang terbaik bila dibandingkan dengan judul lain, sayangnya penulis sendiri hanya melihat dari content creator yang memiliki akses close alpha-nya seperti di video ini.
2. Overprime (2018)
Overprime dibuat oleh Soul EVE, developer asal Korea yang ikut membuat MOBA menggunakan asset dari Paragon. Gameplay yang ditawarkan juga cukup berpotensi untuk berada di level kompetitif.
Hanya saja, ada beberapa bagian yang masih menjadi kekurangan seperti adanya translasi bahasa korea ke bahasa inggris yang belum tepat dan client yang harus download ulang bila ada update melalui website resminya (tidak ada di platform game lain). Pembaca bisa mencoba lihat video testplay di link ini.
3. CORE (TBA)
Project CORE juga memanfaatkan asset-asset dari Paragon tapi dengan konsep MOBA yang berbeda. Penulis membaca dari postingan yang ada di laman facebook resmi MetaBuff, sang developer, mengatakan bahwa project CORE masih dalam pengerjaan. Menurut penulis, Project CORE cukup menjanjikan dengan melalui laman resminya di Facebook bahwa mereka mencoba untuk memberikan kesan baru di game yang akan dirilisnya.
Menurut penulis, Project CORE cukup menjanjikan dengan melalui laman resminya di Facebook bahwa mereka mencoba untuk memberikan kesan baru di game yang akan dirilisnya. Mereka juga menegaskan bila game yang akan dibuat merupakan game yang berbeda dibandingkan pendahulunya. Kalian bisa melihat pengembangannya di link ini.
4. Fault (2020/Early Access)
Fault merupakan project yang terbilang cukup sukses membawakan franchise Paragon kembali hidup setelah Predecessors. Pembaca bisa mendapatkannya seharga 108.999 IDR di Steam dengan status Early Access dengan kelebihannya memiliki Dedicated Server yang cukup bagus seperti Overprime.
Penulis juga melihat adanya potensi Pay-To-Win dari gameplay yang ditunjukkan, namun sepertinya harga yang dipasang menurut penulis juga masih terjangkau. Pembaca bisa menilai sendiri melalui video berikut di link ini.
5. Project Phoenix Rising
Project Phoenix Rising melalui laman resminya tidak ada pernyataan resmi bagaimana perkembangan game ini. Namun, diketahui per Maret 2019, ada salah satu content creator youtube, Mangoose, menyatakan bahwa proyek ini masih tetap berjalan.
Proyek ini berjalan dengan cukup lambat dikarenakan adanya pemangkasan karyawan yang menangani proyek ini. Tapi beberapa orang penting seperti pengguna Unreal Engine, kemudian modelers, diketahui masih bergabung dengan Visionary Project selaku developer. Pembaca bisa melihat pengembangannya di akun youtube Mangoose di sini.
6. Ethereal: Clash of Souls
Pengembangan Ethereal: Clash of Souls (ECOS) dilakukan setahun sebelum Paragon ditutup. Setelah developer ECOS mengetahui penutupan Paragon, mereka mencoba untuk memanfaatkan beberapa asset yang ada di marketplace.
Sang developer menyatakan pula bahwa game yang akan dibuatnya akan berbeda dengan Paragon. Mereka mencoba untuk memaksimalkan potensi minions dan elemen penting lainnya untuk memberikan pengalaman baru dan bukan hanya sekedar MOBA saja. Pembaca bisa melihat internal testing yang dilakukannya di sini.
Itulah 6 judul ‘sequel’ Paragon yang mungkin pembaca tertarik untuk mencobanya. Pembaca perlu memperhatikan kualitas dari game tersebut apakah dapat memenuhi ekspektasi pemain lama dan pemain baru? Mengingat banyaknya video game yang setara atau mendekati kualitas game AAA berakhir mati suri dan dimatikan oleh sang developer dikarenakan kekurangan player atau tidak adanya keuntungan dari IP (Intellectual Property) yang sudah dibuatnya seperti yang terjadi pada Paragon (2016).
Baca juga artikel-artikel lainnya terkait dengan analisis video game serta insight menarik lainnya dari Gideonair.
For further information and other inquiries, you can contact us via author