Dayung Fokus Loloskan Atlet Dulu, Bicara Medali Olimpiade Kemudian

Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) belum memikirkan target medali di Olimpiade Paris 2024. Mereka masih fokus meloloskan atlet sebanyak mungkin.

“Kalau untuk target olimpiade kami memang belum lah. Belum sampai ke level medali. Lebih kepada meloloskan atlet dulu sebanyak mungkin,” kata Sekretaris Jenderal PB PODSI Edi Suyono usai menerima dana bantuan dari Kemenpora, pada Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Kemenpora Kucurkan Bantuan Dana Olimpiade buat Dayung dan Menembak

Edi memiliki alasan khusus terkait pernyataan itu. Dayung Indonesia disebutnya masih akan mengikuti beberapa event perebutan tiket Olimpiade Paris hingga penutupan kualifikasi pada Mei 2024.

Rinciannya untuk rowing, PODSI akan mengirimkan atletnya ke event Asian & Oceania Continental Qualification Regatta pada 19-21 April 2024 di Chungju, Korea Selatan dan Final Qualification Regatta di Lucerne, Swiss, 19-21 Mei 2024.

Sedangkan atlet-atlet kano akan mengikuti 2024 Asian Canoe Sprint Olympic Qualifiers, di Tokyo, Jepang, pada 18-21 April.

“Tapi kami targetkan nanti di atas 5-10 besar karena memang perlahan-lahan dengan atlet-atlet muda kita dorong untuk berlatih sehingga nantinya di Olympic 2028 kita baru bisa bicara target,” ujarnya.

“Kami fokus ke nomor-nomor kecil karena peluangnya memang kalau di nomor-nomor besar, maksudnya jumlah atletnya di atas 3-4 orang, kami kalah postur sama negara-negara lain,” kata Edi.

“Cabang rowing ini kan jangkauan, lain dengan di kano (berfokus) itu speed and power. Jadi kecepatan dan juga jangkauan berpengaruh,” lanjutnya.

Baca juga: Bagaimana Persaingan Ganda Putri di Olimpiade 2024, Greysia Polii?

PODSI saat ini menyiapkan total 23 atlet untuk diproyeksikan menuju Olimpiade. Delapan atlet untuk kano yang seluruh putri, sementara rowing terdiri dari 15 orang, empat atlet putri dan 11 putra.

Memo dkk saat ini tengah berlatih di dua lokasi yaitu Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat dan Situ Cileunca di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Kami juga harus ada spare atlet kalau-kalau ada yang cedera sehingga bisa menggantikan,” ucap Edi.

(mcy/aff)